Penerapan K-Means Clustering pada Sistem Deteksi Anomali Kualitas Air Kolam Ikan Lele Berbasis IoT pada Platform Mobile Apps

Authors

  • Yudhatama Gusdi Rahmatullah Teknik Informatika, Universitas Darussalam Gontor
  • Faisal Reza Pradhana Teknik Informatika, Universitas Darussalam Gontor
  • Aziz Musthafa Teknik Informatika, Universitas Darussalam Gontor
  • Miftahuddin Fahmi Teknik Informatika, Universitas Darussalam Gontor
  • Nur Havid Yulianto Teknik Informatika, Universitas Darussalam Gontor
  • Oddy Virgantara Putra Teknik Informatika, Universitas Darussalam Gontor
  • Ummi Isnatin Teknik Informatika, Universitas Darussalam Gontor
  • M. Nur Aqil Bahri Teknik Informatika, Universitas Darussalam Gontor
  • M. Abdul Latief Teknik Informatika, Universitas Darussalam Gontor
  • Ahmad Abu Hanifah Teknik Informatika, Universitas Darussalam Gontor
  • Dimas Teguh Ramadhani Teknik Informatika, Universitas Darussalam Gontor
  • Kusuma Dewa Yudhistira Teknik Informatika, Universitas Darussalam Gontor
  • Alisha Nathania Septianty Teknik Informatika, Universitas Darussalam Gontor

Keywords:

Budidaya Lele, AIoT, K-Means Clustering, Real Time, Aplikasi Mobile

Abstract

Sebagai salah satu komoditas perikanan yang memiliki potensi besar, budidaya lele sangat bergantung pada kualitas air yang terjaga. Perubahan parameter kualitas air seperti pH, suhu, dan kadar amonia dapat menyebabkan stres, penyakit, bahkan kematian massal pada ikan lele, yang berdampak signifikan terhadap keberhasilan budidaya. Penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem monitoring kualitas air
kolam lele secara real-time berbasis Artificial Intelligence and Internet of Things (AIoT). Sistem ini membantu pembudidaya lele dalam pengelolaan kualitas air dengan tepat. Data dari sensor IoT diolah menggunakan algoritma K-Means yang mengklasifikasikan kondisi air menjadi dua kategori: normal dan abnormal. Hasil klasifikasi ditampilkan pada aplikasi mobile yang user-friendly sehingga pembudidaya dapat memantau kondisi kolam kapan saja dan di mana saja. Uji coba pada kolam lele menunjukkan algoritma K-Means memiliki akurasi 82% dalam mengelompokkan kondisi air. Sistem ini meningkatkan keberlanjutan usaha budidaya, efisiensi produksi, dan mengurangi risiko kerugian akibat kematian massal ikan lele. 

Downloads

Published

2024-08-14