Pengelompokan Potensi Produksi Bawang Merah di Jawa Tengah Menggunakan Analisis Linkage Hierarchical Clustering dan K-Means Clustering
Keywords:
Bawang Merah, K-Means Clustering, Linkage Hierarchical, ClusterringAbstract
Bawang merah adalah tanaman hortikultura unggulan di Jawa Tengah yang signifikan bagi perekonomian regional. Pada 2021, produksi bawang merah mencapai 556.057 ton, turun dari 500.992 ton pada tahun sebelumnya. Ketidakefisienan pasokan sering disebabkan oleh perbedaan iklim dan cuaca. Untuk menjaga keseimbangan pasokan, permintaan, dan stabilitas harga, distribusi merata diperlukan dari daerah produksi tinggi ke rendah. Penelitian ini menggunakan metode pengelompokan (Clustering) untuk mengidentifikasi daerah potensial produksi bawang merah di Jawa Tengah, termasuk Agglomerative Hierarchical Clustering dan K-means Clustering. Pada 2020, K-Means mengelompokkan 15 Kota/Kabupaten dalam cluster 2, meningkat menjadi 25 pada 2021. Linkage Hierarchical Clustering mengelompokkan 28 Kabupaten/Kota dalam cluster 3. Suhu dan curah hujan signifikan mempengaruhi produksi bawang merah. Penelitian ini memberikan rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani, sehingga distribusi dan produksi bawang merah dapat lebih efektif dan efisien, membantu menjaga stabilitas ekonomi regional.