Seminar Nasional Sistem Informasi (SENASIF) Fakultas Teknologi Informasi Universitas Merdeka Malang
Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Dalam Pemilihan Warga Untuk Penerimaan Bantuan Langsung Tunai Pada Masa Pandemi Covid 19
PDF

Keywords

Simple Additive Weighting
Bantuan Langsung Tunai
Pandemi Covid 19

How to Cite

Afandi, N., Santi, I., & Chulkamdi, M. T. (2022). Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Dalam Pemilihan Warga Untuk Penerimaan Bantuan Langsung Tunai Pada Masa Pandemi Covid 19. Seminar Nasional Sistem Informasi (SENASIF), 6(1), 3356 - 3365. Retrieved from https://jurnalfti.unmer.ac.id/index.php/senasif/article/view/418

Abstract

Dampak pandemi COVID-19 dalam waktu singkat beralih dari krisis kesehatan menjadi krisis ekonomi.Untuk menghadapi masalah pada aspek ekonomi tersebut pemerintah Indonesia melakukan tindakan penanggulangan salah satunya dengan program Bantuan Langsung Tunai untuk masyarakat Indonesia yang salah satunya berada di desa talun.Penyeleksian penerima Bantuan Langsung Tunai yang dilakukan Pemerintah Desa Talun masih menggunakan cara manual dan masih belum terintegrasi yaitu dengan cara membandingkan dan memisahkan satu persatu data-data warga atau calon penerima yang memenuhi kriteria dan dengan yang tidak memenuhi kriteria.Dari 320 jumblah KK didesa Talun dengan 100 KK yang mendapatkan bantuan BLT 40 KK yang tidak sesuai dengan syarat penerimadana BLT. Proses penyeleksian menjadi sangat sulit dan membutuhkan waktu yang lama bagi para penyeleksi karena penilaian yang bersifat subjektif dan banyaknya Kepala Keluarga (KK) yang ada di Desa Talun.Solusi untuk mengatasi masasalah tersebut dengan menerapkan Metode Simple Additive Weighting (SAW) dimana metode tersebut dapat menentukan nilai bobot pada masing masing atribut dan dilanjutkan proses perangkingan digunakan sebagai alternatif. Kriteria yang digunakan penelitian ini adalah tingkat kesejahteraan, sektor pekerjaan, pendapatan, status tempat tinggal dan kepemilikan aset. Dimana masing-masing kriteria diberikan bobot sesuai dengan kebijakan yang berlaku dimana kriteria tingkat kesejahteraan jumlah anggota keluarga berbobot 30%, sector pekerjaan berbobot 15%, pendapatan berbobot 15%, status tempat tinggal berbobot 20%, dan kepemilikan asset berbobot 20%. Hasil perangkingan tersebut diharapkan menjadi bahan rekomendasi bagi kepala desa dalam menentukan calon penerima bantuan langsung tunai.

PDF