Seminar Nasional Sistem Informasi (SENASIF) Fakultas Teknologi Informasi Universitas Merdeka Malang
PKM Peningkatan Produktivitas Peternak Lebah Madu
PROSIDING SENASIF 4 2020
PDF

Keywords

Teknologi
Budidaya
Modal
Peternak
Lebah

How to Cite

Hana, C., Susanto, R. E., & Anggriawan, R. (2020). PKM Peningkatan Produktivitas Peternak Lebah Madu. Seminar Nasional Sistem Informasi (SENASIF), 4(1), 2170 - 2177. Retrieved from https://jurnalfti.unmer.ac.id/index.php/senasif/article/view/292

Abstract

Madu adalah zat manis alami yang dihasilkan lebah dengan bahan baku nektar bunga. Di Kota Kediri, madu banyak dijual di toko, minimarket, supermarket, maupun apotik. Hampir semua supermarket dan Apotik di Kota Kediri menjual madu. Tetapi tidak semua produk madu yang dijual berasal dari Kota Kediri karena budidaya lebah madu lebih banyak dilakukan di bawah kaki Gunung salah satunya adalah Industri Rumah Tangga yang dijalankan oleh Bapak Bahrudin merupakan penjual sekaligus peternak lebah madu yang berlokasi di bawah kaki gunung wilis yaitu di Dsn. Mojosari - Ds. Ngepeh – Kec. Loceret – Kab. Nganjuk. Bapak Bahrudin memproduksi madu unggulanya yaitu Indah Madu. Proses pengolahan Madu ini dimulai ketika lebah madu siap panen. Kemudian dilakukan pemerasan sari madu menggunakan mesin pemeras dengan waktu 2 jam/16liter madu. Kemudian, ditampung ke dalam botol /jerigen untuk dikemas. Proses pemerasan dan penampungan sari madu biasanya dilakukan di kebun tempat dimana lebah madu diternak, sementara pengemasan madu dilakukan di rumah secara manual dengan waktu selama 12 jam/16liter madu. Setelah dilakukan pengemasan kemudian madu siap untuk dipasarkan. Kendala yang dialami oleh pengusaha madu ini adalah Pada saat musim penghujan madu yang dihasilkan menurun drastis karena tidak ada nektar bunga sehingga banyak koloni lebah madu yang tidak dapat bertahan hidup. Menurut pengalaman Bapak Bahrudin dari 80 kotak lebah madu yang dimiliki ketika musim hujan hanya mampu bertahan 10 kotak lebah madu. Sulit untuk menembus toko, minimarket, supermarket maupun apotik karena sebelum dipasarkan harus diberi label sedangkan untuk pemesanan label harus ke luar kota dan membutuhkan waktu lama untuk sampai di pengusaha
madu padahal apabila madu dijual dalam kemasan botol dan diberi label memiliki nilai jual lebih tinggi
dibanding dijual per jerigen. Besarnya biaya perawatan lebah madu yang dikeluarkan pada saat musim hujan
membuat peternak lebah madu memerlukan penambahan modal, sering kali peternak lebah madu menjual asset
pribadi untuk menutupi biaya perawatan. Berdasarkan permasalahan mitra tersebut diatas, kami akan
memberikan solusi dengan metode pelaksanaan sebagai berikut: 1) Pendampingan budidaya ratu lebah dan
management ternak 2) Pendampingan penyusunan laporan keuangan dan management keuangan 3)
Pendampingan dan penerapan mesin pencetak label kemasan. Hasil yang dicapai setelah pelaksanaan kegiatan
tersebut adalah 1) Dapat melakukan budidaya ratu lebah 2) Dapat menyusun laporan keuangan 4) Dapat
membuat label kemasan. Dari pelaksanaan pengabdian tersebut luaran kegiatan yang akan dicapai adalah
adalah publikasi di jurnal nasional ber ISSN, Artikel di Jurnal nasional ber ISSN, video pelaksanaan yang dapat
diakses di youtube, publikasi di media cetak, buku referensi dan karya seni terapan.

PDF